navneetdalal – Jakarta – Pemerintah Indonesia telah mengumumkan langkah efisiensi anggaran yang mempengaruhi beberapa lembaga negara, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Kebijakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menjaga stabilitas fiskal di tengah situasi ekonomi yang menantang.
Pemangkasan Anggaran BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menghadapi pengurangan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun. Pemangkasan ini dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan alokasi dana dengan prioritas nasional lainnya server thailand yang mendesak. Meskipun demikian, BRIN tetap berkomitmen untuk melanjutkan program-program riset yang dianggap strategis dan berdampak tinggi.
- Prioritas Riset Strategis: BRIN akan memfokuskan sumber daya yang ada pada riset-riset yang dianggap memiliki dampak langsung terhadap peningkatan daya saing nasional dan inovasi teknologi.
- Optimalisasi Sumber Daya: Lembaga ini juga akan mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan sumber daya yang ada, serta mencari kolaborasi dengan sektor swasta dan akademisi untuk mendukung kegiatan riset.
Pengurangan Anggaran Perpusnas
Sementara itu, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) juga mengalami pengurangan anggaran sebesar Rp 279 miliar. Pemotongan ini membuat Perpusnas harus meninjau kembali program-programnya dan mencari cara untuk tetap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
- Digitalisasi dan Akses Informasi: Di tengah pengurangan anggaran, Perpusnas berencana untuk meningkatkan program digitalisasi koleksi dan memperluas akses informasi secara online untuk menjangkau lebih banyak pengguna.
- Kerja Sama dan Hibah: Untuk mengatasi keterbatasan anggaran, Perpusnas akan menjajaki kerja sama dengan lembaga lain dan mencari hibah dari organisasi internasional untuk mendukung program-program literasi dan pendidikan.
Tanggapan dan Langkah ke Depan
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyatakan bahwa meskipun pengurangan anggaran ini menantang, pihaknya akan tetap fokus pada riset yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan nasional. Sementara itu, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menegaskan komitmennya untuk terus memfasilitasi akses pengetahuan dan informasi bagi masyarakat.
Pemerintah berharap bahwa dengan efisiensi anggaran ini, lembaga-lembaga terkait dapat tetap menjalankan fungsi dan tugasnya secara efektif, sambil menyesuaikan diri dengan prioritas nasional yang lebih luas.